Description

Banten tak hanya melulu erat dengan wisata religi. Penampakan alam Banten yang dapat dijadikan tempat wisata juga cukup banyak. Selain keindahan pantai dan tempat bersejarah, Banten juga memiliki eksotisme alam bentuk danau Tasikardi.

Pamor danau Tasikardi mungkin masih kalah dengan pantai anyer, carita dan lesung yang memang sedang ramai dibicarakan para wisatawan. Akan tetapi panorama alam yang disuguhkan oleh danau ini tak kalah menarik.

Sejarah Asal Muasal Danau Tasikadi
Danau Tasikardi tergolong sangat unik karena backgroundnya yang menampakkan hamparan sawah yang begitu asri. Saat panen tiba, padi yang nampak menguning Nampak seperti karpet yang digelar begitu saja. Sungguh pemandangan yang sangat menyatu dengan riak tenang air danau ketika dihembus angin.

Jarang yang tahu bahwa danau Tasikardi adalah danau buatan. Hal ini dapat dilihat dari arti Tasikardi. Secara harfiah, Tasikardi berasal dari dua kata “tasik” dan “ardi”. Tasik berarti danau dan ardi berrati buatan.

Menurut cerita, danau yang juga terkenal dengan nama Situ Kardi ini dulunya difungsikan sebagai tempat bersantai keluarga kerajaan, tempat penampung air sungai ciBanten untuk pengairan persawahan dan juga tempat penyimpan air untuk konsumsi keluarga keraton serta masyarakat disekitarnya. Menurut cerita, danau ini dibuat tak terlalu dalam dengan dasar danau yang terbuat dari lantai beton.

SENSASI ROMANTIS DI DANAU TASIKARDI
Saat sore tiba, anda bisa duduk bersantai dibawah pohon rindang yang banyak terdapat disekitar danau. Bosan menikmati keindahan danau hanya dengan sekadar duduk, anda juga bisa menikmati panorama dengan memancing. Tak membawa alat  pancing pun juga tak masalah, anda bisa membeli peralatan pancing di toko atau kantin dekan danau.

Camping di tepian danau Tasikardi juga bukanlah hal yang mustahil. Ada beberapa titik camping yang telah disediakan dengan view yang sangat menyatu dengan alam. Sungguh sangat cocok bagi anda yang ingin mencari inspirasi atau sekadar menenangkan diri, terlebih dengan keadaan danau yang masih seperti pengunjung dan jauh dari kebisingan kota.

Bagi pasangan muda-mudi, danau Tasikardi adalah view yang sangat pas untuk menjalin kisah romantisme. Ditepian danau ada jembatan yang memang sengaja dibuat menjorok agak ke tengah danau. Di jembatan inilah para muda-mudi biasa menghabiskan waktu mereka saat senja tiba. Mereka biasa duduk berdampingan memandang riak danau yang menampakkan pantulan cahaya orange yang sangat elok.

Akses dan Akomodasi ke Danau Tasikardi
Selain kegiatan diatas anda juga bisa mengunjungi pulau ditengah danau dengan menggunakan perahu sewaan. Konon katanya, pulau kecil tengah danau ini adalah tempat rekreasi sultan Banten zaman dahulu. Karenanya pulau kecil yang dinaungi pepohonan ini juga menyimpan banyak sekali peninggalan kerajaan Banten.

Banyaknya situs peninggalan  kerajaan Banten pada akhirnya membuat danau Tasikardi masuk pada jajaran wisata Banten lama bersama Masjid Agung Banten, Keraton Surasowan, Keraton Kaibon, Pasar Lama Serang, Benteng Spelwijk dan Vihara Avalokitesvara.

Tertarik mengunjungi objek wisata yang masih sepi ini? Silahkan datang saja ke Desa Margasana, Kecamatan Kramatwat, Kabupaten Serang, Banten. Untuk mengunjunginya, anda bisa menaiki angkot jurusan kramatwatu dari arah serang. Jika ingin menggunakan mobil pribadi, anda bisa mengambil arah cilegon dari kota serang. Lebih praktisnya, anda bisa menggunakan paket tour Banten lama yang banyak disediakan oleh biro travel.

Untuk memasuki wisata danau Tasikardi, biaya yang harus dikeluarkan juga cukup murah. Tak sampai 5000 rupiah, anda bisa memasuki wisata alam sekaligus situs sejarah ini.

Video

Gallery

There are no reviews yet.

Be the first to review “Danau Tasikardi”

Your Rating for this listing
Choose to rate