Description

Gunung Puntang memiliki empat puncak, yaitu Mega, Puntang, Haruman dan Malabar. Sehingga tidak jarang orang menyebut nama keempatnya sebagai satu kesatuan untuk menunjuk wilayah pegunungan tersebut.

Tentu saja, kawasan gunung ini menawarkan sejumlah wisata bagi para pencinta kegiatan alam bebas. Selain agrowisata perkebunan kopi yang membolehkan pengunjung untuk memetik kopi dari kebun langsung, pengunjung juga bisa menyaksikan proses pengolahan kopi di sini.

Pada musim-musim liburan, atau akhir pekan, banyak pencinta alam datang berkemah di sini. Area perkemahan ini terletak di ketinggian 1.300 meter yang berhawa sejuk, dengan fasilitas yang dimiliki mulai dari mushola, warung, hingga penyewaan tenda. Cukup lengkap dan nyaman.

Tak heran tempat ini pun digemari oleh para wisatawan yang mengajak keluarganya untuk berkemah di alam bebas.

Selain itu, gunung ini juga cocok bagi pencinta olahraga bersepeda, khususnya sepeda gunung. Memacu adrenalin sambil menuruni dan mendaki punggung pegunungan jelas butuh keahlian tersendiri. Silakan coba jalur sepeda yang tersedia untuk menaklukkan rasa penasaran.

Wisata lain di sini antara lain sebuah gua peninggalan jaman kolonial Belanda, sungai Cigeureuh yang luar biasa jernih airnya, serta reruntuhan kantor stasiun pemancar radio Gedung Sedahu dan kolam Cinta yang berada di area perkemahan serta air terjun Curug Siliwangi.

Untuk memasuki kawasan wisata Gunung Puntang, setiap pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp5 ribu per orang dan kendaraan Rp15 ribu.

Jalur komunikasi strategis

Pada zaman penjajahan dahulu, Gunung Puntang disebut sebagai salah satu jalur komunikasi yang strategis. Oleh karena itulah pemerintah kolonial Belanda membangun stasiun radio yang disebut sebagai stasiun radio terbesar di dunia saat itu.

Stasiun Radio Malabar, demikian namanya, dirintis oleh Dr. Cornelius Johannes de Groot pada 1923. Pemancar radio ini memiliki antena pemancar sinyal dengan panjang 2 kilometer, membentang di antara gunung Malabar dan Halimun dengan ketinggian 500 meter dari dasar lembah.

Namun sekarang jejak radio tersebut tersebut tersisa puing saja. Karena, ketika diambil alih Jepang, kompleks bangunan lalu dibumihanguskan pada tahun 1947 agar tidak dikuasai lagi oleh Belanda. Yang masih sedikit terlihat hanya lapangan yang terhampar luas bekas pemukiman dan beberapa puing tembok yang masih tersisa.

Gunung Puntang juga identik dengan Prabu Siliwangi. Konon tempat tersebut dahulu sering dipergunakan oleh penguasa yang juga Prabu Siliwangi untuk duduk menyepi.

Di bagian timur Gunung Puntang juga ada sebuah kawasan yang bernama Batu Pedang, yang disebut benda pusaka Prabu Siliwangi.

Bagi pecinta wisata air terjun, ada lima wisata curug atau air terjun yang bisa dikunjungi.

“Curug sebetulnya ada lima, Air Terjun Cigeureuh, Air Terjun Siliwangi, Air Terjun Cisaat, Air Terjun Gentong, dan Air Terjun Cikahuripan,” ujar perintis Persaudaraan Gunung Puntang Indonesia (PGPI), Deni Sofyan dikutip Tribunnews.

Namun belum semua memiliki akses yang memadai. Sejauh ini hanya air terjun Siliwangi dan Cikahuripan yang dinilai menarik, punya akses layak, dan aman.

Air Terjun Siliwangi memiliki ketinggian mencapai 215 meter. Jarak tempuh dengan berjalan kaki dari area parkir kendaraan menuju lokasi butuh kira-kira tiga jam.

Sedang dari Cikahuripan atau Air Terjun Cinta, memiliki ketinggian 15 meter dan berjarak hanya 15 menit jalan kaki dari area parkir.

Bagi yang berkunjung ke air terjun di sana, sebaiknya patuhi kearifan lokal. Bahwa ada pantangan yang harus diikuti yakni, jangan berani mandi dengan cara membelakangi air terjun atau arus sungainya.

Selain itu, pelancong juga diharap menjaga kelestarian alam, mengingat daerah ini menjadi habitat bagi hewan owa jawa yang dilindungi undang-undang.

Tip bagi anda yang ingin berkemah atau melancong ke lokasi ini sebaiknya menyiapkan baju hangat yang cukup, juga kantung tidur serta persediaan air yang cukup. Sebab di beberapa area cukup jauh dari warung dan penjual makanan.

Untuk dapat mencapai lokasi dengan kendaraan pribadi, bisa melalui tol Bandung lalu keluar dari pintu tol Soreang, dan menuju ke Desa Cimaung. Alternatif, pengunjung bisa juga keluar dari pintu tol Buah Batu untuk menuju daerah Banjaran terlebih dahulu, baru mengambil arah ke Desa Cimaung.

Video

Gallery

There are no reviews yet.

Be the first to review “Gunung Puntang”

Your Rating for this listing
Choose to rate