Description
MAKAM Keramat Solear yang berlokasi di Kawasan Hutan Lindung Solear, Kabupaten Tangerang dipercaya sebagai cikal bakal masuknya Islam di wilayah Tangerang.
Selain makam Buyut Arjo Winangun, dari belasan makam yang ada di kawasan ini salah satunya dipercaya sebagai makam salah seorang tokoh ulama penyebar agama Islam di wilayah Tangerang, yaitu Syekh Masmas’ad.
Dari berbagai sumber menyebutkan bahwa Syekh Masmas’ad adalah tokoh ulama pada zaman Kesultanan Banten, yang berasal dari negeri Mesir. Syekh Masmas’ad diutus oleh Sultan Banten untuk melakukan syiar agama Islam di wilayah tersebut, yang kala itu masyarakatnya masih memeluk agama Hindu, Budha serta animisme dan sinamisme.
Saat lensapena.id berkunjung ke kawasan yang saat ini menjadi salah satu obyek wisata religi di Kabupaten Tangerang tersebut, Sang Juru Kunci Makam Solear, Abdurahman, mengaku bahwa dirinya adalah keturunan ke-5 dari Syekh Masmas’ad.
Hingga saat ini, Keramat Solear masih banyak dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah, baik Banten maupun daerah-daerah di sekitarnya. Bergam pula pengunjung yang datang ke kawasan ini; selain berziarah, juga hanya ingin sekadar tamsya melihat komunitas kera liar yang hidup di hutan lindung, sekitar makam Syekh Masmas’ad. Karena, kera-kera ini juga bisa berinteraksi dengan para pengunjung.
Menurut Abdurahman, sebagian masyarakat mempercayai bahwa kera-kera ini adalah jelmaan dari para santri dan prajurit yang tidak patuh pada Syekh Mas mas’ad, dan terkena kutukan. Namun demikian, kata Abdurrahman, itu pun tidak bisa dibenarkan atau disalahkan. Karena menurut Aburahman, kera-kera tersebut sudah ada sejak sebelum makam makam tersebut diurus.
Diyakini pula, kera-kera itu mempunyai dua raja. Raja pertama yaitu kera yang bersifat dzahir (yang bisa taja terlihat dengan kasat mata). Raja kedua yaitu kera yang ghaib (tidak kasat mata).
Keunikan dari mitor kera-kera liar di sekitar Makam Keramat Solear ini adalah, jika pengunjung datang disambut oleh segerombolan kera, dipercaya ia rezekinya akan bagus. Demikian pula ketika pengunjung yang datang, memberi makan tetapi makanannya tidak dimakan oleh kera tersebut, diyakini rezekinya sedang tidak bagus.
Dan, pengunjung Keramat SOlear ini juga tidak diperbolehkan untuk merusak apa yang ada, baik pepohonan, tumbuhan, atau benda lainnya yang berada di kasawan tersebut.
Hutan Monyet Kramat Solear, nah inilah salah satu tempat wisata yang ada di Kabupaten Tangerang. Menikmati hutan Solear yang sejuk, sambil bercengkrama dengan monyet-monyet, dengan membagi makanan pada kerumunan monyet liar di kawasan hutan ini, cukup dapat menghilangkan penat dari rutinitas sehari-hari TNGers.
Kawasan hutan Solear seluas 4,5 hektar, yang berada di Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Kecamatan ini adalah kecamatan pecahan dari Kecamatan Cisoka yang menjadi kecamatan induk sebelumnya.
TNGers dapat berinteraksi langsung dengan monyet-monyet yang ada di hutan ini, dengan cara memberi makanan; bisa berupa kacang ataupun pisang. Dan tidak perlu repot-repot menyediakannya dari rumah, karena di sekitar lokasi hutan Solear terdapat penjaja makanan tersebut.
Monyet-monyet ini seperti mengerti dengan suara-suara khusus yang diperdengarkan oleh penjaga kawasan hutan Solear ini.
Akses ke kawasan ini dapat ditempuh: lewat Tigaraksa atau melalui Balaraja, kemudian masuk ke Cisoka.
Kalau dari luar Tangerang kita dapat menempuhnya, pertama-tama mencapai terminal Balaraja, dan dilanjutkan dengan angkot jurusan Perumahan Taman Adiyasa, turun di Perumahan Taman Kirana Surya, dan dilanjutkan dengan ojek.
Angkutan ke Balaraja dari beberapa terminal, antara lain:
Bekasi – Balaraja: Bus Aja, Rudi
Kali Deres- Balaraja : Bus Bulan Jaya, Komara, Rudi, dll
Kampung Rambutan- Balaraja: Bus Aja
Pulo Gadung – Balaraja: Bus Aja, Prima Jasa
Tanjung Priok – Balaraja: Bus Prima Jasa
Tomang – Balaraja: Omprengan
There are no reviews yet.