Description

Monumen Palagan Lengkong merupakan salah satu cagar budaya yang menjadi bagian dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Lokasinya berada di sisi lapangan Golf BSD, Jalan Bukit Golf Utara, Lengkong Wetan, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Area monumen itu tak terlalu luas, totalnya hanya sekira 500 meter persegi. Didapati pula sebuah bangunan berbentuk rumah di dalamnya. Disebutkan, rumah itu adalah tempat berlangsungnya negosiasi terakhir Mayor Daan Mogot dengan pasukan jepang.

Bentuk rumah itu sangat sederhana, di mana terdapat 2 kamar kecil dan 2 ruang utama. Kini bangunan tersebut nampak tengah menjalani renovasi. Jika berdasarkan sejarah, rumah itu sempat dijadikan markas persinggahan sementara tentara Jepang tahun 1945-1946.

Daan Mogot adalah tentara PETA dengan pangkat mayor. Pada tanggal 25 Januari 1946, mayor bernama lengkap Elias Daniel Mogot itu ditugaskan untuk melucuti senjata tentara Jepang di Tangerang. Ketika itu Jepang telah resmi dinyatakan kalah dari Sekutu dalam Perang Dunia II. Misi pasukan Mayor Daan Mogot adalah untuk mencegah senjata Jepang jatuh ke tangan Belanda.

Mayor Daan Mogot memimpin 70 taruna tentara menuju tempat bermukim tentara Jepang di daerah Lengkong. Sampai di sana, Mayor Daan Mogot mengutarakan tujuan kedatangannya kepada Kapten Abe yang merupakan pimpinan pasukan Jepang. Proses pelucutan senjata yang mulanya berjalan damai menjadi pertempuran. Dalam baku tembak di Hutan Lengkong tersebut pasukan Mayor Daan Mogot terdesak dan kalah. Mayor Daan Mogot beserta dua perwira dan 34 taruna gugur.

Untuk mengenang perjuangan Daan Mogot, di bekas lokasi pertempuran didirikan Monumen Palagan Lengkong. Bangunan yang kerap disebut Monumen Lengkong tersebut berada di bagian depan Perumahan BSD. Tugu peringatan di daerah Lengkong tersebut berbentuk persegi panjang dengan tinggi lebih dari dua meter. Seluruh bangunan didominasi warna gelap.

Permukaan depan Monumen Lengkong berupa bidang lengkung dari marmer hitam. Di atasnya tertulis rangkaian kata menggunakan tinta emas yang berbunyi : “Pada Hari Jumat petang tanggal 25 Januari 1946, telah terjadi peristiwa berdarah di Lengkong / Serpong, dimana pasukan dari Akademi Militer Tangerang yang dipimpin oleh Mayor Daan Mogot yang tengah merundingkan penyerahan senjata dari Pasukan Jepang di Lengkong kepada Pasukan TRI secara tiba-tiba sekali telah dihujani tembakan dan diserbu oleh Pasukan Jepang, sehingga mengakibatkan gugurnya 34 Taruna Akademi Militer Tangerang dan 3 Perwira TRI, diantaranya Mayor Daan Mogot sendiri”.

 

Video

Gallery

There are no reviews yet.

Be the first to review “Monumen Palagan Lengkong”

Your Rating for this listing
Choose to rate