Description
Museum Sri Baduga adalah salah satu destinasi wisata sejarah yang berada di Kota Bandung, Indonesia. Sebagai museum negara dan bukti kecintaan warga Jawa Barat pada sejarah, Museum yang dibangun di atas tanah seluas 8415,5 m2 ini mengkoleksi banyak benda yang berhubungan dengan sejarah Jawa Barat. Seperti kerajinan tangan Sunda, perkakas, sejarah geologi dan perbedaan alami. Koleksi museum meliputi aspek biologi, etnografi, numismatika, historis, arkeologis, heraldik, keramik, teknologi dan seni rupa. Jumlah koleksinya mencapai lebih dari lima ribu pengkategoriannya dibedakan oleh tiga lantai. Sejarah Jawa Barat tidak hanya digambarkan dengan koleksi asli, tapi juga digambarkan oleh koleksi miniatur, replika, maket dan foto. Kini, museum didukung oleh beberapa event seperti lomba untuk pelajar, seminar, ceramah dan lokakarya. Selain tempat memamerkan koleksi, museum juga didukung oleh perpustakaan, auditorium, ruang pameran khusus, musholla dan ruang seminar.
Anda bisa mengakses Museum Sri Baduga dengan mudah. Alamatnya Jalan B.K.R. 185 Tegallega Kota Bandung atau jalan lingkar selatan. Museum ini berdekatan dengan tempat bersejarah lain di Kota Bandung yaitu Monumen Bandung Lautan Api. Selain itu juga terkenal dengan area wisata belanja yang tidak asing di telinga kita yaitu Cibaduyut. Bangunan museum mirip dengan rumah panggung yang bersuhunan panjang. Cukup menggambarkan kekhasan bangunan tradisional Jawa Barat. Museum yang ditetapkan sebagai cagar budaya Kota Bandung ini buka setiap hari mulai dari pukul delapan pagi hingga pukul empat sore. Hari senin libur. Tiketnya pun cukup murah yaitu Rp 2500 per orang.
Untuk menambah rasa apresiasi dan antuasiasme masyarakat pada Museum Sri Baduga, pengelola museum telah mengadakan banyak aktivitas dan event. Diprogram secara mandiri atau kerja sama dengan pihak terkait seperti swasta, pemerintah dan organisasi asing. Aktivitas dan event yang diadakan oleh Museum Sri Baduga itu seperti mengadakan berbagai pameran keliling, pameran berkala, pameran bersama museum dari bermacam propinsi, beberapa lomba untuk pelajar SD hingga SMA, seminar, ceramah, lokakarya, dan sebagainya. Nah selain museum, ada juga Peninggalan Bersejarah di Jawa Barat seperti beberapa Candi di Jawa Barat seperti Sejarah Candi Jiwa. Lalu ada juga Sejarah Alat Musik Angklung dan Sejarah Berdirinya Gedung Sate.
Koleksi Museum Sri Baduga
1. Lantai Pertama
Lantai pertama berisi tentang peninggalan bersejarah Indonesia khususnya perkembangan sejarah dan budaya Jawa Barat yang dideskripsikan dan dibuktikan dengan koleksi benda bersejarah dari era kerajaan bercorak Hindu dan Budha. Contohnya seperti kereta kuda yang tempat duduknya cukup unik. Berbentuk hewan mitologi bernama Lembuswana. Lembuswana adalah hewan tunggangan Bathara Guru yang secara fisik bermahkota, berkepala singa, berbelalai dan bergading seperti gajah, bersisik ikan dan di empat kakinya memiliki taji seperti kaki ayam.
Sebenarnya hewan mitologi ini berasal dari Kalimantan dan tinggal di dasar Sungai Mahakam. Entah bagaimana bisa masuk ke Bandung. Di Museum Sri Baduga, Lembuswana duduk manis dan belalainya mencengkeram senjata seperti trisula kecil. Diorama gua, manusia purba di dalamnya dan contoh tulang-tulang purba juga menjadi koleksi Museum Sri Baduga dari zaman prasejarah. Selain itu, dari zaman prasejarah juga ada sebuah arca nenek moyang dengan wujud manusia berbentuk bulat, fosil manusia prasejarah macam Homo erectus dan Homo sapiens, cekungan danau di Jawa Barat di zaman purba dan kehidupan religius masyarakat. Tambahannya yaitu geologi.
2. Lantai Kedua
Lantai kedua memamerkan koleksi kebudayaan dan kehidupan di masa lalu. Seperti alat-alat bertahan hidup, perdagangan dan transportasi. Koleksi di lantai dua juga terdapat barang-barang yang dipengaruhi oleh budaya Islam dan budaya Eropa. Budaya Eropa jelas dibawa oleh Belanda ketika masa penjajahan Belanda. Lalu juga ada barang-barang dari era perjuangan merebut dan kemerdekaan. Sebagai tambahan, lambang dari setiap kota di Jawa Barat juga dipamerkan. Ada juga bukti perebunan teh mulai dari Jawa Barat hingga Banten di zaman pendudukan Belanda. Lalu koleksinya juga ada perabotan seperti kursi, meja, lemari, rak dari masa lalu. Bukti peninggalan agama selain Islam juga ada seperti Taoisme, Kong Hu Cu dan Kristen.
3. Lantai Ketiga
Lantai ketiga memamerkan koleksi etnografis. Meliputi kain, tenunan, barang-barang bernilai seni dan keramik. Di lantai tiga pengunjung akan melihat kesenian dan budaya khas seperti baju pengantin dari budaya sunda, perabotan, beberapa alat kehidupan dan keramik dari budaya Sunda. Pojok Bandung tempo dulu. Berdasarkan keilmuan, Museum Sri Baduga memiliki beberapa koleksi lagi. Koleksi etnografis dan antropologis cukup banyak di lantai tiga. Koleksi geologi yaitu mineral, beberapa jenis batu dan hasil alam yang lain.
Koleksi biologi yaitu fosil beberapa jenis makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Koleksi arkeologi dan sejarah yang memamerkan beberapa barang dari zaman kerajaan. Ada juga koleksi filologika (filologis adalah ilmu yang mempelajari bahasa dari sastra) berupa beberapa naskah kuno. Koleksi keramik dan seni rupa yang banyak dikoleksi di lantai ketiga seperti karya dua dimensi atau tiga dimensi. Koleksi teknologi juga ada yang menjelaskan perkembangan teknologi dari zaman tradisional hingga modern. Koleksi numismatik (numismatik adalah ilmu pengumpulan dan identifikasi koin) juga ada seperti tanda jasa, stempel, cap, mata uang dan tanda pangkat.
Sebenarnya Museum Sri Baduga punya dua bagian. Yang disebutkan di atas tadi adalah bagian pertama atau area publik. Bagian pertama memang bisa diakses oleh siapapun dari kalangan umum. Sedangkan bagian kedua disebut area non publik karena memang hanya untuk pengelola museum dan tempat menyimpan koleksi.
There are no reviews yet.