Description
Pura Puncak Tedung di Bali menjadi salah satu pura yang menarik untuk Anda kunjungi. Nama “Pucak” memiliki arti puncak atau bukit, sedangkan “Tedung” bermakna payung. Sehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai puncak payung.
Kunjungan ke tempat ini pun bakal menjadi aktivitas wisata yang semakin menarik. Anda tidak hanya akan bisa menyaksikan keberadaan pura dengan desain arsitektur unik, tapi juga menyaksikan pemandangan sekitar yang sangat cantik. Mengingat, pura ini merupakan bangunan yang berdiri di atas dataran tinggi.
Menurut sejarah, dinamakan Pucak Tedung karena secara mitologi disebutkan bahwa ada seorang pemimpin agama Hindu yang bernama Danghyang Nirartha atau Bhatara Sakti Wawu Rauh melakukan perjalanan dari Pulaki menuju Bali bagian timur.
Lalu kemudian ia beristirahat di puncak tertinggi pada suatu dataran tinggi. Saat hendak melanjutkan perjalanan, ternyata payung (tedung) yang dibawanya tertinggal di puncak tersebut. Tedung yang ditinggalkan oleh Danghyang Nirartha pada malam hari terlihat bersinar karena memiliki kekuatan magis.
Oleh karenanya untuk menghormati semua jasa Danghyang Nirartha, seorang keturunan Raja Mengwi yang berkuasa pada saat itu mendirikan Palinggih Meru Atap 3 (tumpang tiga). Para keturunan Raja Mengwi juga sering beristirahat di Pura Pucak Tedung untuk melakukan meditasi myasa di Pucak Pangelengan (Tinggan).
Pura Pucak Tedung terletak di sebuah dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 730 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ukuran panjangnya dari timur ke barat mencapai 27,37 meter dan lebarnya dari utara ke selatan mencapai 26,70 meter. Lokasinya berada di wilayah Desa Kerta, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.
Bangunan Pura Pucak Tedung secara umum bisa dikatakan masih sederhana. Banyak bangunan tua yang tidak terurus atau bahkan mungkin pembangunannya belum selesai. Di kawasan pura juga belum terdapat penyengker (tembok) yang mengelilingi bangunan pura seperti di pura-pura lainnya.
Pura Pucak Tedung memiliki 3 halaman (undag). Halaman pertama merupakan area yang tertinggi yang disebut Jeroan, halaman kedua lebih rendah disebut Jaba Tengah dan halaman ketiga disebut Jaba.
Jika Anda dari Denpasar menuju Pura Pucak Tedung membutuhkan waktu sekitar 1,5 – 2 jam perjalanan atau berjarak sekitar 35 kilometer menuju arah utara. Di sepanjang perjalanan menuju lokasi ini, Anda juga akan melewati beberapa objek wisata di Kabupaten Badung bagian utara seperti persawahan di Penarungan, kawasan Blahkiuh, bahkan hutan lindung Sangeh.
Di objek wisata ini sudah tersedia fasilitas pendukung seperti tempat parkir kendaraan yang cukup luas, toilet, bale bengong, serta kios-kios pedagang kaki lima.
Di sebelah Barat Laut Pura Pucak Tedung, sekitar 200 meter, terdapat sebuah pura yaitu Pura Sekartaji. Pura ini berukuran lebih kecil dengan panjang 2,3 meter dan lebar 2 meter. Pura Sekartaji ini juga sebagai pintu gerbang sebelum memasuki halaman Pura Pucak Tedung.
There are no reviews yet.