Description

Jika berbicara mengenai sawah yang akan terlintas di pikiran kita tentunya adalah sebuah tempat bagi petani untuk melakukan aktivitas bercocok tanam. Sawah biasanya berbentuk persegi dan berpetak-petak yang terhampar luas. Namun, sudah pernahkah anda melihat sawah unik yang ada di kawasan Nusa Tenggara Timut. Sawah unik tersebut memiliki bentuk seperti jaring laba-laba. Oleh warga lokal sawah berbentuk jaring tersebut disebut sebagai sawah lodok.

Bentuk sawah yang terbilang unik ini pada dasarnya dikaitkan dengan pola pengelolaan lahan serta fungsi sawah. Sistem pembagian sawah di kawasan ini dikenal dengan sebutan Lingko. Menurut informasi, Lingko adalah tanah adat yang dimiliki dengan komunal sebagai pemenuhan kebutuhan bersama masyarakat adat. Tanah tersebut dibagi oleh ketua adat atau oleh masyarakat setempat disebut Tu’a Teno.

Di desa Cancar terdapat suatu pemandangan menarik yakni berupa hamparan sawah dengan bentuk menyerupai jaring laba-laba. Mungkin lebih akrab dikenal sebagai Spider Field. Bentuk sawah yang unik tersebut merupakan sebuah tradisi adat masyarakat setempat yakni kabupaten Manggarai. Di kabupaten tersebut pembagian kebun maupun lahan sawah dikenal dengan lingko yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama.

Tanah adat dibagikan pada anggota penduduk disesuaikan dengan ketentuan adat. Sawah yang terbentuk menyerupai jaring laba-laba ini dilakukan oleh ketua adat mulai dari satu titik pusat yang ada di tengah area persawahan menuju ke arah luar. Proses pembagian lahan sawah lodok ini juga dilakukan secara adil oleh seluruh keluarga yang ada.

Besar kecil lahan tanah yang didapat disesuaikan dengan kedudukan seseorang yang tinggal di kampung tersebut. Selain itu, jumlah keluarga juga mempengaruhi hasil pembagian lahan sawah. Semakin banyak jumlah keluarga dan juga semakin tinggi kedudukan yang dimiliki seseorang maka tanah yang didapat pun juga semakin luas.

Beruntungnya, area persawahan yang memiliki bentuk ini dikelilingi oleh perbukitan. Para pengunjung yang penasaran dan ingin melihat bentuk sawah yang menyerupai jaring laba-laba ini bisa sekaligus menikmati pemandangan yang menakjubkan. Jika pengunjung melihat area persawahan dari atas bukit maka bentuk sawah yang nampak mirip seperti bentuk misterius Crop Circle.

Bentuk unik tersebut juga dianggap mirip seperti area persawahan yang ada di Ubud dengan ciri khas terasering. Area persawahan yang ada di desa Cancar ini mulai menarik minat para wisatawan. Banyak yang merasa penasaran dengan keunikan bentuk serta cara pembagian sawah lodok yang ada di kabupaten Manggarai ini.

Selain dikenal dengan bentuk sawahnya yang unik, kawasan ini juga memiliki nilai budaya dan kultural. Area persawahan ini juga menjadi salah satu ekspresi kultural di Nusa Tenggara Timur.

Tu’a Teno merupakan sebutan bagi pemimpin tanah yang berwenang untuk membagi tanah. Ia biasanya membagi sawah dengan mencetaknya menurut pola sentrum dari tengah lalu ditarik menuju sudut-sudut hingga menjadi berbagai bentuk. Jika diamati dari atas memang terkesan seperti bentuk jaring laba-laba.

Bagian tengah persawahan tersebut juga memiliki makna dan arti tersendiri. Bagian yang sering disebut dengan istilah sentrum tersebut adalah simbol dari kebersamaan, kekerabatan dan kekeluargaan. Saat anda berkunjung di Sawah Lodok ini masyarakat sekitar juga melaksanakan upacara adat yang disebut ritus-ritus. Upacara adat ini dilakukan di sawah lodok sebelum masyarakat menamami persawahan.

Di kawasan ini terdapat sejumlah 11 hamparan sawah lodok yang menarik yaitu Lingko Molo, Lingko Pong Ndung, Lingko Lindang, Lingko Jenggok, Lingko Sepe, Lingko Temek,Lingko Wae Toso, Lingko Purang Pane, Lingko Ngaung Meler, Lingko Lumpung, serta Lingko Lumpung II. Persawahan tersebut tersebar di delapan kampung yang ada di desa Meler, Cancar.

Semua pemandangan sawah lodok yang menakjubkan tersebut dapat dinikmati dari Puncak Weol. Untuk bisa mencapai puncak weol tersebut pengunjung harus melakukan perjalanan cukup panjang. Sekitar 250 anak tangga yang harus dilewati dari pondok Blasius. Anak tangga tersebut terbuat dari tumpukan tanah dan juga bambu sebagai penahannya. Bentuknya dibuat zig-zag serta dilengkapi dengan pegangan pagar bambu di pinggirnya.

Video

Gallery

There are no reviews yet.

Be the first to review “Sawah Lodok Manggarai”

Your Rating for this listing
Choose to rate