Description
Siapa yang menyangka, di antara rumah-rumah mewah di Perumahan Pasir Putih Ancol, Jakarta Utara, berdiri tegak sebuah viraha tertua di Jakarta. Namanya, Vihara Bahtera Bhakti, namun lebih dikenal dengan nama Vihara Ancol.
Tak hanya lokasinya yang terpencil, petunjuk jalan untuk menuju ke vihara tersebut juga tidak ada. Satu-satunya petunjuk adalah dengan bertanya kepada satpam yang menjaga gerbang perumahan.
Suasana yang tenang dan asri langsung menyambut, begitu kaki melangkah ke area viraha. Seperti vihara pada umumnya, warna merah mendominasi seluruh bangunan hingga corak interiornya.
Vihara ini sebenarnya didirikan untuk menghormati Sampo Soei Soe, juru masak kapal Laksamana Cheng Ho. Saat itu, kapal milik Cheng Ho tengah merapat ke tepian sungai Ancol yang bernama Kota Paris.
Di Kota Paris inilah, Sampo Soei Soe yang merupakan seorang muslim, jatuh hati kepada seorang penari ronggeng bernama Siti Wati. Siti adalah anak seorang ulama terkenal bernama Mbah Areli Dato Kembang dan Ibu Enneng.
Rasa cintanya kepada Siti, akhirnya membuat Sampo Soei Soe memutuskan menetap di Nusantara setelah meminang pujaan hatinya. Bertahun-tahun kemudian, rombongan orang-orang Tiongkok datang untuk mencari Sampo Soei Soe.
Malang, mereka justru mendapati juru masak Laksamana Cheng Ho itu dalam keadaan tak bernyawa. Untuk menghormatinya, mereka kemudian membangun tempat pemujaan yang kini dijadikan klenteng.
Untuk itu, tak heran jika di dalam vihara terdapat satu ruangan khusus untuk mendoakan Sampo Soei Soe dan istrinya. Lokasi ruangan itu berada di sisi kanan altar utama.
Kuil ini didirikan pada 1650 dengan nama Kuil Taipekong atau Da Bo Gong di daerah Slingerland, di sisi timur Sungai Ancol. Sebuah kuil Cina di dekat Sungai Ancol, juga dikenal sebagai Pagoda Ancol.
Ini didedikasikan untuk Da Bo Gong, dewa tanah dan kekayaan, dan istrinya. Kuil ini juga didedikasikan untuk koki Muslim Cheng Ho, Sampo Soei Soe. Ada yang unik dari vihara ini dan tak banyak diketahui orang. Yaitu, vihara ini merekam jejak masuknya Islam ke Nusantara – khususnya Pulau Jawa.
There are no reviews yet.